Puah Manus |
Sahabat orang muda terkasih yang berdarah Atoen Meto, yang masih menjalani masa pacaran, ingatlah satu hal bahwa suatu waktu ketika kalian menikah, kalian akan meninggalkan kedua orang tuamu. Dan pelepasan masa lajang dalam perkawinan menjadi satu momentum yang sangat penting dalam hidup.
Sobat orang muda Atoen Meto yang saya kasihi. Sirih dan pinang adalah satu identitas kultural kita. Dan ketika dari suatu perjalanan yang jauh ke kampung tentu sirih pinang selalu kita bawa sebagai satu bentuk kecintaan kepada orang tua kita yang ada di kampung.
Namun, saudara-saudari sadar atau tidak bahwa hampir setiap resepsi pernikahan yang disediakan di tenda sukacita adalah "kue Pengantin" sebagai tanda ucapan terima kasih kepada orang tua dan semua tamu undangan yang hadir. Namun apakah kue Pengantin itu dirasakan maknanya oleh orang tua kita? Belum tentu.
Nah saya mengusulkan agar ke depan hadirkan pula Puah Manus Pengantin sebagai simbol terima kasih kepada kedua orang tua yang telah membesarkan kalian menjadi pria dan wanita yang cantik dan ganteng sehingga dicintai dan dinikahi. Maka hendaknya dalam pernikahan, cita rasa budaya dan ungkapan terima kasih harus dirasakan oleh mereka yang telah melahirkan dan membesarkan kita.
Tabe Puah Manus ma Tmouf Hae Neo Aina Ama🥰
0 Comments