Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kesadaran Kolektif Anak Muda (Merespon Kekeringan Ekstrim Sumba Timur El nino di Indonesia)

 

Terganggunya keseimbangan iklim dan pemanasan global menyebabkan satu kondisi di mana adanya peristiwa penyimpangan suhu. Pada saat-saat tertentu, air laut yang panas dari perairan Indonesia bergerak ke arah timur menyusuri garis khatulistiwa (garis khatulistiwa yang membagi dua bumi) sampai ke pantai barat Amerika Selatan.

Bersamaan dengan itu, air laut panas dari pantai Amerika Tengah bergerak ke arah Selatan sampai pantai Per-Equador. Sehingga terjadilah pertemuan antara air laut panas dari Indonesia dengan air laut panas dari Amerika Tengah. Pertemuan itu mengumpulkan massa air laut panas dalam jumlah yang besar di daerah yang luas. Permukaan air laut yang panas itu kemudian menularkan panas ke udara yang berada di atasnya. Oleh karena itu, angin yang berembus menuju ke Indonesia hanya membawa sedikit uap air akibat penularan panas tadi. Karena volume uap air hanya sedikit yang terbawa ke Indonesia maka terjadilah musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya atau yang kini di sebut dengan El Nino.


Perlu diketahui juga bahwa penyebab utama ketidakseimbangan iklim dan pemanasan global adalah efek rumah kaca. Banyak dari gas rumah kaca ini terjadi secara alami, namun aktivitas manusia meningkatkan konsentrasi beberapa gas tersebut di atmosfer, khususnya karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida dan gas berfluorinasi. Aktivitas manusia yang memanfaatkan batu bara, minyak dan gas dalam pemenuhan pembangkit listrik, transportasi dan industri menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen dioksida. Deforestasi dan alih fungsi lahan mengakibatkan pelepasan karbon di pepohonan ke atmosfer padahal pohon dapat membantu mengatur iklim dengan menyerap karbon. Selian itu banyak aktivitas manusia lainnya yang berdampak pada pelepasan masif karbon ke atmosfer. Gas yang terlepas ke atmosfer kemudian dapat mengikis lapisan ozon sehingga memicu terjadi pemanasan global.

Fenomena iklim El Nino diprediksi berlangsung hingga April 2024 atau lebih lama ketimbang prakiraan sebelumnya. Menurut studi terbaru dari Pusat Produksi Global WMO untuk Prakiraan Jangka Panjang, periode November 2023 hingga Januari 2024 punya peluang besar (90 persen) El Nino akan berlanjut sepanjang musim dingin Belahan Bumi Utara berikutnya.

Selain itu, peluang transisi ke ENSO-netral (tak ada El Nino maupun La Nina) sangat rendah (10 persen). Sementara, kemungkinan munculnya La Nina 0 persen. El Nino, meski tak selalu serupa efeknya, sejauh ini berdampak pada penurunan curah hujan drastis di berbagai negara, termasuk Indonesia. Untuk saat ini, El Nino sudah memicu kekeringan panjang terutama di wilayah selatan khatulistiwa Indonesia, termasuk Jawa dan Nusa Tenggara.

Sumba Timur Dengan Curah Hujan Yang Rendah

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan di tahun 2023 Sumba Timur menjadi wilayah terlama tidak kena hujan di Indonesia, yakni 166 hari tanpa hujan. Belum lagi diperparah dengan kondisi el nino menjadikan petani hanya bisa menduga musim. Wilayah produksi pangan yang memanfaatkan sumber air tanah ataupun sungai mendapatkan penuruan debit air yang drastis, sementara lahan dengan tadah hujan harus menganggur menanti ketidakpastian turunnya hujan. kekeringan ini memberikan dampak yang signifikan terhadap permasalahan ketersediaan pangan setiap rumah tangga. 

Kegagalan panen berarti mengharuskan masyarakat untuk mencari cara lain agar mendapatkan pangan. Kekeringan yang sering terjadi, mengakibatkan ketahan pangan rumah tangga menjadi sangat rentan. Belum lagi penduduk terus bertambah secara eksponensial, yang tetap harus dipenuhi dengan penyediaan bahan pangan yang cukup dan hal itu tergantung pada lahan yang dapat ditanami dengan ketersedian air yang cukup.

Kekeringan juga merupakan ujian berat bagi pertumbuhan ekonomi terutama karena pemenuhan kebutuhan pangan masih bergantung pada pertanian tradisonal yang masih mengandalkan iklim dan curah hujan serta sebagian besar dilakukan oleh petani dengan kemampuan dan peralatan masih terbatas dalam kondisi kekeringan panjang.

Kolektivitas Anak Muda

Rujukan jumlah pendudukan menunjukan dominasi jumlah anak muda, begitu pun dalam konteks pemilu hari ini anak muda berada posisi sangat diperhitungkan karena besar secara angka dan data. Tetapi besar jumlah dan dominasi angka tidak selaras dengan kesadaran, respon ataupun keterlibatan dalam masalah lingkungan dan keberlanjutannya. Setiap anak muda dalam posisi seperti sebuah kompetisi mendapatkan posisi terbaik bagi dirinya secara individu di tengah proses dan keberadaannya di ruang komunal.

Sumba Timur dengan kondisi kekeringan ekstrim tidak hanya karena dampak el nino tetapi juga kondisi internal yang memengaruhi kerusakan lingkungan dan minim kelestarian. Kekeringan akan terus menjadi dampak ditengah kondisi alam yang terus menerus di eksploitasi dan tidak atau minim dilakukan pemulihan dan akan menjadi bencana yang lebih besar bagi Sumba Timur. 

Menurut John Rawls tidak ada jaminan bahwa kepentingan semua orang dapat dilayani secara nyata, karena pada suatu masa masyarakat dapat saja dihadapkan pada konsekuensi-konsekuensi yang harus diterima dengan lapang dada, namun hal ini tidak berarti membiarkan hal itu berjalan terus menerus. Karena selanjutnya diperlukan sebuah tatanan yang dapat memberikan yang dapat memberikan pandangan kepada khalayak umum, bahwasanya para pemuda memegang peranan penting dalam pembangunan berkelanjutan.

Peran aktif pemuda ditengah masyarakat berkaitan erat dengan keberadaan, kemampuan para pemuda dalam berkontribusi terhadap lingkungan hidup, serta tingkat pengetahuan dan kesadaran pemuda sangat dibutuhkan dalam menjamin kelestarian lingkungan hidup

Kesadaran kolektif harusnya tumbuh sebagai sebuah keyakinan, gagasan serta sikat moral yang tumbuh bersama, sehingga menjadi kekuatan yang bisa menyatukan seluruh elemen masyarakat. Kolaborasi menjadi kunci penting dalam menjalankan aksi di tengah keterbatasan yang dimiliki baik oleh setiap individu maupun komunitas tertentu. 

Gerakan kolektif anak muda dalam pemulihan lingkungan dapat melindungi sistem penunjang kehidupan, melindungi dan meningkatkan keanekaragaman biotik, memelihara atau meningkatkan integritas ekosistem, serta mengembangkan dan menetapkan ukuran-ukuran rehabilitasi untuk ekosistem yang sangat rusak, mengembangkan dan menerapkan strategi yang preventif dan adaptif untuk menanggapi ancaman perubahan lingkungan global.



 Di lain sisi pemuda dapat mendorong konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) terdapat beberapa prinsip penting, yaitu pembangunan harus memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang, Pembangunan harus tetap memperhatikan ekosistem yang ada, sesuai dengan kemampuan daya dukungnya, sehingga tetap terjaga dan kualitas lingkungan tidak mengalami penurunan (lestari), setiap kegiatan pembangunan harus selalu mewujudkan kepentingan kelompok atau masyarakat lain di manapun berada, serta mengindahkan keberadaan kehidupan sekarang maupun masa datang. 

Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek, baik fisik, rohani, sosial dan budaya dalam jangka panjang, dengan tidak memboroskan dan tidak merusak sumber daya alam yang ada, serta tidak melampaui kapasitas daya dukungnya.

Post a Comment

0 Comments