Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Solidaritas Gereja Katolik Riwayatmu Kini

 


Umat KUB Sta. Maria Ratu Rosari, Lasiana setia mengikuti katekese hingga pekan terakhir. Pada pertemuan katekese ini, sub tema yang dibahas adalah "Membangun Sikap Solidaritas" tema ini mengingatkan umat beriman untuk membuka hati bagi sesama yang berkekurangan. 

Solidaritas Gereja Katolik tertera di dalam Kitab Hukum Kanonik Kanon 222 tentang peran umat Allah dalam mengembangkan Gereja serta menggunakan kekayaan mereka untuk membantu sesama yang berkekurangan. Gereja Katolik sejak awal sudah memberi perhatian pada sikap solidaritas, namun kurang mendapat perhatian yang serius.

"Berbicara tentang solidaritas di dalam Gereja Katolik terutama di dalam Pendidikan dan kesehatan. Banyak sekolah dan rumah sakit katolik yang mahal, lalu di mana letak  solidaritas Katolik? Banyak orang miskin yang tidak bisa bersekolah di sekolah Katolik. Memang pelayanan dan kualitas bagus namun tidak menjangkau orang miskin" ungkap Ibu Fien.  

"Berbicara tentang solidaritas di dalam gereja Katolik berbicara tentang cinta kasih. Saya tersentuh dengan orang-orang Bugis, mereka saling membantu dalam Lantas,  di manakah solidaritas Katolik?

Dunia ini dipimpin oleh orang Katolik. Banyak orang Katolik yang memiliki banyak uang tetapi tidak peduli dengan umat yang berkekurangan" ungkap Bapa Domi Taek.

Selanjutnya Bapa Domi membeberkan apa yang dilakukan para  Misionaris Eropa yang selalu membangun dan tidak menuntut banyak dari umat. Namun perlu diingat bahwa kondisi gereja masa lampau berbeda dengan yang sekarang. Gereja saat ini adalah Gereja yang berdikari. 

"Para Misionaris Eropa membangun solidaritas dengan membuka klik sehingga beberapa desa bisa berobat secara gratis. Lalu P. Gutti, SVD juga membuka pertukangan dasar bagi orang muda. Saat ini solidaritas kita hanya berjuang sendiri. Hal ini berbeda dengan agama lain yang membantu orang lain.

Banyak orang Katolik pintar tetapi karena pendidikan yang mahal membuat mereka bersekolah di sekolah yang tidak bermutu" lanjut Bapa Domi Taek. 

Bapa Stanis: Saat ini pemimpin gereja menuntut banyak hal dari umat. Mereka kurang memikirkan bagaimana memperbaiki ekonomi umat. Sebagai contoh, saat  rumah koster di sebuah gereja terbakar dan umat menelpon  Pastor paroki dan ia hanya katakan kita doakan saja. Ini solidaritas Gereja Katolik kurang diperhatikan dan juga kurang meningkatkan ekonomi Umat" ungkap Bapa Stanis 

Selanjutnya Bapa Stanis mengungkapkan bahwa tidak sedikit sekolah Katolik melakukan tindakan diskriminatif. Sekolah sudah mahal tetapi pelayanan pilih kasih.  Diskriminasi pelayanan ini terlihat saat beberapa orang Tionghoa yang memberi uang kepada guru dan memberi perhatian yang lebih sedangkan anak-anak sekolah miskin tidak diperhatikan. 

Selanjutnya Bapa Stanis mengatakan bahwa Gereja Katolik adalah organisasi yang sangat kuat dengan struktur hirarki yang rapi. Jika diatur dengan baik maka pelayanan dan solidaritas akan berjalan baik. Gereja harus berbuat sesuatu kepada umat agar mereka tidak dengan mudah meninggalkan iman.

 Lalu Bapa Stanis juga menyentil soal doa makan. Bahwa kita hanya berdoa untuk menyerahkan orang miskin kepada Tuhan. Sebaiknya kita berdoa agar Tuhan menyadarkan kita untuk membantu orang lain. Hal ini semua hanya diserahkan kepada Tuhan sedangkan kita tidak mau membantu.

" Harus ada tindakan nyata bagi orang miskin. Jangan hanya sebatas berkata"kasihan". Namun,  kita mau membantu mereka tapi kita juga kekurangan. Kalau di kampung  bisa kita suruh gali ubi di kampung  tetapi kita tinggal di kota banyak dengan banyak masalah seperti pengemis yang meminta tetapi kita tidak cukup uang untuk memberi sebab kita juga  ada keterbatasan" ungkap Ma Elis selaku tuan rumah.

Gereja Katolik saat ini tetap memiliki solidaritas dengan orang miskin. Namun marwahnya seketika redup oleh karena umat yang kurang peka serta manajemen Paroki yang kurang rapi sehingga membuat pelayanan menjadi kurang maksimal. Sikap solidaritas perlu diasah agar bisa membuka hati bagi sesama yang berkekurangan.

Sebagai bentuk aksi nyata, maka anggota KUB Sta. Maria Ratu Rosari akan menyumbangkan sembako bagi beberapa kepala keluarga yang ada di wilayah Kub yang berkekurangan. Semoga semangat solidaritas terus diasah untuk bisa berbagi dengan orang lain. Salam jumpa di Paskah Tuhan yang mulia.

Post a Comment

0 Comments