Beberapa
hari ini, media nasional dan internasional memberitakan tentang penolakan
timnas Israel untuk ikut berlaga di Piala Dunia Under 20. Indonesia menggunakan
UUD 45 sebagai dasar hukum untuk menolak karena Israel dinilai sebagai penjajah
yang sedang menjajah Palestina. Sehingga berujung pada pembatalan pertandingan
Piala Dunia U20 di Indonesia dan FIFA memindahkannya ke Peru. Pada kesempatan
ini, saya tidak membahas tentang U20, dan penolakan Indonesia terhadap Israel
tetapi mari kita melihat keistimewaan Israel di mata Tuhan.
Secara
biblis, Israel mengalami perbudakan di Mesir, dan pembuangan di Babel dan
Asyur, serta dijajah oleh Yunani dan Romawi. Selama masa penjajahan Romawi,
Israel mengalami pembuangan ke Eropa dan
Amerika dan naas menimpa 6 jt orang Yahudi di Jerman saat holocaust oleh rezim
Hitler, hingga akhirnya lahir gerakan Rison
Le Zion “Gerakan kembali ke Sion” dan pembuangan di Eropa menjadi yang
terlama sepanjang sejarah sebab terhitung sejak tahun 70, mereka baru kembali
dan membentuk Negara dan bangsa sendiri di tahun 1948 artinya selama 1878 tahun
bangsa Yahudi mengalami penindasan dan terserak di luar tanah yang dijanjikan
Allah.
Hari
ini, Nabi Yehezkiel menubuatkan tentang persatuan kembali Kerajaan Yehuda dan
Israel menjadi satu kerajaan dan satu bangsa yakni bangsa Yahudi. Allah membuat
perjanjian dengan bangsa Israel untuk menjadi umat Allah. Allah mempersatukan
mereka di tanah yang dijanjikan setelah mengalami pembuangan yang lama. Israel
adalah satu nusa satu bangsa. Mereka bersatu untuk memuliakan Tuhan sembari
bersyukur sebab sudah kembali dari pembuangan. Allah menguduskan mereka dan
menjadikan mereka kuat terhadap serangan bangsa asing.
Di
dalam bacaan Injil, Penginjil Yohanes menampilkan rencana untuk membunuh Yesus
agar bangsa Yahudi tidak dihancurkan oleh orang Romawi, Kayafas Imam besar
menubuatkan bahwa Yesus harus mati untuk bangsa itu dan lebih baik satu orang
mati daripada satu bangsa binasa. Yesus dinubuatkan oleh imam Kayafas bahwa
ketika Ia mati maka anak-anak Allah yang tercerai berai dipersatukan. Dengan alasan ini, Yesus dicari
untuk dibunuh.
Dari
bacaan ini, Yesus menjadi dasar dan fondasi pendirian satu nusa satu bangsa
yang kokoh, Ia menjadi batu sendi pendirian bangsa yang tercerai berai. Tentang
pendirian satu nusa dan satu bangsa ini, mengingatkan kita akan dua ajaran yang
lahir di abad 18 tentang asal usul segala suku bangsa. Ajaran yang pertama
adalah monogenesis. Ajaran ini sangat dipercayai dan diyakini bahkan oleh semua
orang beriman bahwa, kita semua yang ada di muka bumi hanyalah satu bangsa,
satu keturunan, satu kelahiran. Hal ini diperkuat dengan pembuktian Kitab Suci
bahwa kita berasal dari Abraham sehingga ia dikenal Bapa segala bangsa. Ajaran
ini ditentang oleh ajaran yang kedua yakni polygenesis bahwa tidak benar dan
secara ilmiah, tidak mungkin seluruh dunia berasal dari satu bangsa, satu
keturuan dan kelahiran yang sama. Para ahli biologi dan arkeoligi Prancis
membuktikan secara genetic bahwa bangsa manusia tidak berasal dari satu
keturunan. Jika demikian, maka, tidak mungkin ada yang pendek, hitam, keriting
tetapi putih dan tinggi seperti orang Israel dan Eropa.
Namun,
perlu diingat bahwa Abraham memiliki dua anak yang dilahirkan secara biologis
dan secara iman. Dengan iman kita menjadi anak-anak Abraham sehingga Abraham
menjadi juga bapa semua orang beriman. Dan Yesus menjadi fondasi iman bagi
bangsa-bangsa yang dicap kafir oleh anak-anak yang dilahirkan secara biologis
oleh Abraham yakni Israel. Sehingga kendati kita dicap bangsa-bangsa kafir,
namun berkat wafat Yesus, kita semua dipersatukan menjadi anak-anak Allah,
meskipun tidak ganteng, tetap juga anak-anak Allah.
Dan
bukti bahwa kita sungguh anak-anak Allah dapat kita lihat di dalam teologi
tanda salib: Kristen Katolik Bapa (dahi), Putera (Pusat), Roh Kudus (Kiri dan
ke kanan) itu menjukan bahwa Yesus Kristus berasal dari Bapa dikandung dari Roh
Kudus dan dilahirkan oleh Maria, menderita wafat dan turun ke tempat penantian,
lalu pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati naik ke surga dan duduk di
sebelah kanan Allah.
Sedangkan
Kristen Ortodoks, Bapa (Dahi), Putera (Pusat), Roh Kudus ( Kanan dan ke kiri)
itu menunjukan bahwa Yesus Kristus berasal dari Bapa dikandung dari Roh Kudus
dan dilahirkan oleh Maria, berasal dari bangsa Yahudi untuk keselamatan
bangsa-bangsa kafir. Dengan demikian di dalam Yesus kita adalah bersatu di
dalam satu nusa dan satu bangsa yakni kerajaan Surga dan menjadi anak-anak
Allah.
Sebagai
anak-anak Allah kita hidup sesuai dengan identitas kita agar tidak
membingungkan orang lain, belajar, berdoa, bekerja dan berolahraga sehingga
tercipta keseimbangan di dalam diri.
(cerita
Penciptaan bangsa-bangsa).
0 Comments