Katekese Pekan III |
Komunitas Umat Basis Sta. Maria Ratu Rosari, mengikuti katekese pekan III dengan tema "Sayangi Bumi: Sayangi Diri" Pada malam ini, Selasa (21 Maret 2023) bertepatan dengan Hari Hutan Sedunia, umat yang hadir merenungkan tentang sikap dan perilaku manusia terhadap alam. Bahwa dengan menjaga alam dan kelestariannya, maka manusia telah hidup dengan aman dan sejahtera.
Bumi selalu memberikan yang terbaik untuk manusia dan manusia perlu menjadi keseimbangan ekosistem yang ada di dalamnya agar tidak mendatangkan bencana bagi manusia. Dengan merawat alam, manusia dengan sendirinya merawat dirinya sendiri.
Dalam sharing, Ibu Elis menyampaikan persoalan yang dihadapi di rumahnya terkait pohon buah yang ditanam di rumahnya. Bahwa ketika ada yang memetik buah dengan terburu-buru agar tidak diketahui pemiliknya, mereka tidak memperhatikan motor yang lewat yang bisa saja mencelakakan mereka.
"Anak sekolah petik buah di rumah dan mereka tidak takut bahaya kecelakaan ditabrak motor. Lalu anak-anak kecil selalu beli ale-ale dingin dan orang tuanya kurang memperhatikan kesehatan mereka. Terkait dengan sayangi diri, tadi tes kesehatan di rumah sakit, dan dokter sarankan supaya garam dikurangi" tutur Ibu Elis.
Selanjutnya sharing dari Bapa Domi Taek, tentang kesehatan zaman sekarang. Bahwasanya sekarang banyak orang yang umurnya pendek karena pola hidup yang tidak sehat. Bahkan penyakit yang hanya dialami oleh ibu yang sudah memiliki anak juga dialami oleh para perempuan muda.
"Sekarang umur manusia pendek karena masalah kesehatan. Banyak negara maju memaksa Indonesia untuk menjaga hutan, di banyak negara hutan sudah tidak ada dan dalam pertemuan PBB diimbau untuk menjaga bumi. Udara berasal dari pohon. Jika pohon dibabat dengan membuat gedung pencakar langit, maka manusia akan mati kehabisan oksigen, antibiotik juga keseimbangan tubuh. Pohon sumber udara. Dahulu hanya orang tua yang mengalami penyakit stroke tetapi sekarang juga dialami oleh anak muda. Bahkan kanker rahim yang dulunya hanya dialami oleh orang tua, tetapi sekarang juga dialami oleh perempuan muda" Ucap Bapa Domi dalam sharingnya.
Selanjutnya Ibu Fin, membuat pernyataan dialektis tentang sayangi diri dan bunuh diri. ia Mempertentangkan kedua hal ini karena saat menyayangi diri, pada saat yang sama juga bisa bunuh diri. Terkait hal ini perlu ada diskusi untuk mencari solusi yang tepat.
"Saya membuat kontradiksi antara sayangi diri dan bunuh diri. Sebab kita ketika kita ke sekolah atau kantor, kita naik motor lalu sampai di sana kita duduk sementara untuk sehat kita mesti dalam sehari harus jalan kaki seribu langkah agar hidup menjadi sehat. Di samping sayang diri kita juga bunuh diri dengan makan sayur yang semuanya menggunakan pupuk kimia selain kelor" kata Ibu Fien.
Saudara Elton mengungkapkan cara ia sayangi dirinya dengan melakukan vaksinasi hingga kali keempat. Memang pada awal Covid-19 mewabah ia selalu bersikeras untuk tidak vaksin karena baginya Covid-19 hanya permainan politik. Namun pada akhirnya ia harus melakukan vaksinasi karena ia sungguh sayang dengan dirinya. Bahkan is menasihati orang tetapi dirinya sendiri tidak mau mendengar orang lain tentang manfaat vaksinasi.
Ma Lisa juga memaparkan bahwa sebagai ibu rumah tangga ia sangat sulit untuk mewujudkan bagaimana sayangi diri sayang diri. Sebagai Istri untuk suami dan ibu untuk anak-anak kadang ia bingung sebab semuanya memiliki selera makan yang berbeda. Saat masak sayur anak-anak tidak makan. Makanan yang disukai hanya mie dan telur.
Ibu Hilde mengungkapkan bagaimana pengalamannya di rumah terkait pohon mangga udang di rumahnya yang rimbun hingga mengakibatkan daunnya jatuh ke rumah tetangga dan diprotes tetapi saat kepanasan mereka mencari naungan di bawah rimbunannya. Rimbun. Hal ini mau menunjukkan bahwa orang hanya suka yang enaknya tanpa mau memeluk pengorbanannya.
Bapa Domi Kia selaku tuan rumah menyampaikan bahwa saat badai Seroja, ada permintaan agar pohon kelapa harus dipotong namun Bapa Domi menolaknya karena itu adalah ciptaan Tuhan dan berkat karya Roh Kudus, pohon tidak tumbang. Sebab pohon memberikan kesejukan bagi lingkungan.
Salam katekese ini disepakati untuk menyiapkan tempat sampah bagi masing-masing kepala keluarga sebagai aksi nyata katekese pekan III. Dan sub tema katekese pekan IV adalah Membangun Solidaritas.
Selamat Hari Hutan Sedunia
0 Comments