Anggota Relawan Solidaritas Claret |
Gereja Katolik mendedikasikan 40 hari bagi umat Katolik untuk menghidupi retret panjang sembari berpuasa dan berpantang sejak hari Rabu Abu. Momen ini adalah kesempatan bagi semua orang beriman untuk merenungkan kembali hidup mereka yang fana dan singkat. Dengan menyadari kefanaan dan keterbatasan hidup kita, kita mau mengakui bahwa kita membutuhkan Tuhan untuk menata dan memperbaiki hidup kita yang rusak oleh dosa.
Gereja Katolik sebagai institusi rohani adalah kumpulan orang-orang berdosa yang sadar akan kelemahan dan kekurangan mereka. Oleh sebab itu semua orang yang hidup dan tinggal di dalam gereja Katolik Perlu hidup sederhana serta mengurangi kecenderungan duniawi selama masa retret agung ini yang kita kenal dengan nama masa Prapaskah. Masa ini adalah kesempatan untuk kita membuka hati dan budi kepada Tuhan agar Ia menjaga dan menjamah jiwa dan raga kita ini.
Para mahasiswa Katolik adalah umat beriman yang sedang berada di bangku pendidikan. Mereka adalah orang muda yang senantiasa dikasihi oleh Tuhan. Paus Fransiskus menulis di dalam ensikliknya, "Christus Vivit" bahwa orang muda adalah masa kininya Allah "The Now Of God". Sebagai orang muda, para mahasiswa dipanggil untuk hidup pantas selama masa prapaskah dengan berpantang dan berpuasa. Lantas, model apa puasa dan pantang bagi seorang mahasiswa?
Puasa dan pantang bagi seorang mahasiswa adalah bukan sekedar tidak makan daging sebagimana yang dianjurkan gereja setiap hari Jumat dalam masa prapaskah tetapi jauh melampaui itu, para mahasiswa dipanggil untuk berpuasa dan berpantang dari kebiasaan-kebiasaan yang merugikan masa depan dan kesehatan. Mahasiswa harus pantang, menyontek saat ujian, mahasiswa pantang berduaan di kos-kosan, mahasiswa pantang untuk mencari kenikmatan yang merugikan diri dan masa depan.
Mahasiswa harus berpuasa dari ketergantungan teknologi, kurangi kebiasaan membuang waktu untuk menonton YouTube, Tiktok, chatingan seperlunya dan meluangkan waktu untuk belajar dan bekerja serta berdoa memohon pencerahan Roh Kudus agar senantiasa menjaga kita dari bahaya pergaulan bebas kota. Seorang mahasiswa Katolik perlu menyadari bahwa ia adalah orang muda dan masa kini dan masa depan gereja.
Mari di momen prapaskah ini, sebagai mahasiswa yang juga umat beriman Katolik, kita perlu mengendalikan diri dari segala godaan dan dorongan nafsu yang bisa mencelakakan diri dan masa depan. Semoga para mahasiswa Katolik bisa menjadi rembang tengah hari bagi mahasiswa lain di kampus dan menjadi garam bagi Gereja dan tanah air.
0 Comments