St. Petrus dan Paulus |
Setiap tanggal 29 Juni, gereja Merayakan Solemnitas St. Petrus dan Paulus. Kedua orang Kudus ini adalah batu dasar gereja yang terus berdiri hingga hari ini. Ada hal menarik yang patut dipetik dari dua Soko guru dalam gereja ini baik Petrus maupun Paulus.
Petrus diberikan kuasa dan wewenang dari Yesus untuk menggembalakan domba Kristus dan alam maut tidak akan menguasainya. Hal ini sebagai janji ilahi yang tetap terpenuhi sepanjang sejarah gereja.
"Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alamat maut tidak akan menguasainya. Kepadamu kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga" (Mat 16:18-19).
Dengan kuasa yang diberikan oleh Yesus, Petrus kemudian mewartakan Injil kepada orang-orang sebangsanya. Ia berkhotbah dan menobatkan ribuan orang Yahudi. Khotbah Petrus berangkat dari Kitab Taurat sehingga orang-orang Yahudi mengerti dan memberi diri untuk dibaptis. (bdk Kis 2:14-40, 3:11-26).
Selain berkhotbah, Petrus juga mengukuhkan ajarannya dengan membuat mukjizat. Dan mukjizat pertama yang dibuatnya adalah menyembuhkan orang lumpuh. Ia menyembuhkan dengan kuasa Yesus. "Demi nama Yesus Kristus orang Nazareth itu, berjalanlah" (Kis 3:6). Mukjizat kedua adalah menghukum Ananias hingga mati mendadak (Kis 5:3,5). Ketiga, menghukum Safira hingga mati mendadak (Kis 5:8-10a), keempat, menyembuhkan Eneas yang lumpuh (Kis 9:33-34). Dan kelima, membangkitkan Tabita (Dorkas) di Yope (Kis 9: 40:41).
Ia lahir di Betsaida, Galilea (Yoh 1:44) dan dipanggil oleh Yesus untuk menjadi penjala manusia "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Matius 4:19). Kemudian wafat sebagai martir di Roma dengan disalibkan terbalik pada tahun 64 Masehi.
Selain Petrus, ada tokoh Paulus yang juga dirayakan bersamaan dengan Petrus. Paulus adalah orang Yahudi berkewarganegaraan Romawi ( Kis 22:28). Ia juga adalah seorang Farisi yang mengejar dan membunuh orang-orang Kristen lalu kemudian berobat saat hendak ke Damsyik (Kis 9:1-11).
Setelah berobat ia menjadi Rasul Kristus dengan membawa Injil ke bangsa-bangsa non Yahudi. Sama seperti Petrus, Paulus juga mampu membuat mukjizat. Kitab Suci mencatat bahwa Paulus pernah membuat 7 mukjizat antar lain;
Pertama, membutakan mata Elimas yang penuh iblis dan tipu muslihat di Pulau Siprus. kisah ini tercatat dalam Kis 13:9-11. Kedua, Paulus menyembuhkan orang lumpuh sejak lahir di Listra. Kisah ini tertulis dalam Kis 14:8-10, ketiga, membebaskan seorang perempuan dari roh jahat ( Kis 16:17-18). Keempat, menyembuhkan dan mengusir roh jahat dengan sapu tangan dan kain di Efesus (Kis 19:11-12). Kelima, membangkitkan Eutikhus dari kematian setelah terjatuh dari lantai tiga karena kotbah Paulus yang lama membuatnya mengantuk lalu terjatuh. Saat itu ia duduk dekat jendela (Kis 20:10-12). Keenam, mengibaskan ular berbisa yang menggigitnya tanpa luka di Malta dan orang Malta menganggapnya dewa (Kis 28:36). Dan ketujuh, menyembuhkan ayah Gubernur Malta Publius dari demam dan disentri (Kis 28:7-8).
Selain mempunyai kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Petrus pernah ditegur Yesus karena kecerobohannya. "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Mark 8:33).
Selain itu ia juga menyangkal Yesus tiga kali (Mar 26:30-35). Dan ini adalah daftar kegagalan Petrus yang tetap dikenang gereja sampai hari ini namun ia bangkit dan menjadi pewarta Injil yang andal.
Paulus pun demikian, ia mengejar dan menangkap serta membunuh orang-orang Kristen namun kemudian bertobat dan menjadi pengikut Kristus yang andal kepada bangsa-bangsa kafir ( Kis 9:13).
Petrus dan Paulus tidak hanya mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam pewartaan Injil. Keduanya sering bersilang pendapat mengenai orang-orang non Yahudi yang ingin menjadi Kristen. Dalam bahasa kita saat ini keduanya bertengkar habis-habisan untuk menentukan nasib orang-orang non Yahudi apakah harus taat hukum Taurat atau tidak?
Pertengkaran pertama Petrus dan Paulus tercatat dalam Gal 2:11-14. Dalam perikop itu, Paulus menegur Petrus karena ia bersikap munafik terhadap orang-orang Yahudi sebab ia makan bersama dengan orang non Yahudi. Saat orang-orang Yahudi datang, ia menghindari orang-orang non Yahudi. Lalu Paulus mencap Petrus sebagai orang munafik.
Pertengkaran kedua saat Konsili Gereja pertama yang diselenggarakan di Yerusalem. Pokok perkaranya adalah apakah orang-orang non Yahudi perlu menaati semua perintah Taurat untuk menjadi Kristen atau langsung dibaptis.
Paulus menentang keras Petrus yang mewajibkan orang non Yahudi disunat agar bisa menjadi Kristen. Namun Paulus menganjurkan agar semua orang non Yahudi tidak perlu disunat melainkan langsung dibaptis. ( Kis 15:1-21).
Meskipun memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda kedua Rasul ini tetaplah menjadi fondasi Gereja yang kokoh sampai pada hari ini. Jasa kedua Rasul ini tidak akan pernah dilupakan kendati memiliki kelemahan masing-masing. Dan Tuhan menggunakan yang rapuh untuk mengalahkan yang kuat.
Selamat Hari Raya St. Petrus dan Paulus.
0 Comments