Orang Katolik tidak akan absen mendengar lagu "Bunda Pembantu Abadi" bahkan lagu ini menjadi lagu yang laris dinyanyikan setiap bulan Maria dan Bulan Rosario. Umat Katolik menyayikan lagu tersebut dengan penuh penghayatan imam yang mendalam sebagai anak dan hamba.
Namun di balik lagi yang indah dan merdu itu ada satu sosok yang tidak bisa kita lupakan setiap kali kita menyanyikan lagu tersebut. Sosok itu adalah Fr. Albert Thius, SVD.
Fr. Albert Thius adalah Misionaris
Sabda Allah yang memiliki devosi yang mendalam kepada Bunda Maria. Lahirnya lagu tersebut, tidak terlepas dari pengalaman iman yang mendalam akan kasih Bunda Maria di dalam hidupnya terutama saat menghadapi ajalnya.
Fr. Albert Thius, SVD lahir di Oenak Noemuti, pada 14 November 1961 dari pasangan Bapa Gabriel Yosef Thius dan Ibu Agata Kolo. Setelah menyelesaikan pendidikan Seminari menengah di Lalian, sekitar tahun 1982, ia masuk Novisiat di Nenuk dan menyelesaikan tahun filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Ledalero dan pada tahun 1986, ia menjalani masa TOP di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Setalah menyelamatkan tahun orientasi pastoral, ia mengalami kecelakaan mobil pada tahun 1987 hingga akhirnya ia divonis kanker otak. Selama masa pergulatan untuk sembuh, ia selalu memohon doa dari Bunda Maria. Hingga pada akhirnya ia menemukan satu lagu indah dengan judul " Maria Bunda Pembantu Abadi".
Lagu tersebut menggambarkan situasi batinnya yang sedang bergulat dengan sakratul maut saat sedang dirawat di Rumah sakit St. Elisabeth Lela. Lagu tersebut lahir dari sebuah kerinduan untuk sembuh setelah menatap gambar Kudus Bunda Maria memangku Yesus dan gambar tersebut adalah milik Gereja Ortodoks.
Di tengah pergulatan melawan kanker, pada Hari raya Maria diangkat ke surga, 15 Agustus 1989, Fr. Albert Thius, mengikrarkan kaul Kekal di Rumah Sakit. Dan hampir setahun kemudian pada 5 Mei 1990, ia menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit St. Elisabeth Lela dan dimakamkan di pemakaman SVD Ledalero, Maumere.
Pengalaman iman Fr. Albert Thius, SVD menggugah setia orang untuk tetap berkanjang dalam doa kendati sedang bergulat dengan persoalan hidup. Kendati dalam situasi sulit, ia masih mempersembahkan satu tembang manis bagi Bunda Maria yang kini menjadi lagu idaman orang Katolik setiap berdoa Rosario.
Maria adalah Bunda kita, Bunda Gereja. Ia penolong abadi. Melaluinya kita akan lebih dekat dengan Tuhan Yesus. "Per Mariam ad Jesum"
Matani, 06 Juni 2022✍️
(Pesta St. Perawan Maria Bunda Gereja)🌹
0 Comments