Kanak Suci Lael |
Kasus pembunuhan Astrid dan Lael sudah menggemah di Jakarta. Aliansi Pemuda NTT mendeklarasikan mosi tidak percaya kepada Polda NTT dan menuntut kasus ini ditangani oleh Kapolri.
Terlepas dari teriakan rakyat NTT baik yang ada di Nusa Flobamora maupun yang ada di Ibukota untuk membongkar dalang pembunuhan ini dengan dalil keadilan, penulis mencoba mengkaji kasus ini dari sisi yang lain.
Kasus pembunuhan Astrid dan Lael menjadi begitu booming dan viral karena sosok imut, manis, ganteng tanpa dosa si Lael. Bocah 10 bulan ( saat dibunuh) menarik perhatian dan ibah publik dan mengutuk keras aksi biadab pembunuhan ini.
Hari ini, 28 Desember 2021, Gereja Katolik merayakan Pesta khusus bagi bayi-bayi yang berusia 2 tahun ke bawah yang dibunuh secara sadis oleh Herodes demi ambisi tahkta dan harta (Mat 2:16-18).
Gereja menghormati darah anak di bawah 2 tahun sebagai malaikat cilik yang memuji Allah siang dan malam. Namun, apakah semua selesai pada kisah pembunuhan? Tidak!
Herodes sang pembunuh bayi-bayi yang tak berdosa, mendapat hukuman yang ngeri dari Allah. Herodes mati secara mengerikan ia ditampar oleh malaikat dan tubuhnya dimakan cacing-cacing di neraka jahanam.
Siapa saja yang mencoba "mencuci tangan" dari darah Lael, cepat atau lambat, malaikat pencabut nayawa dan cacing-cacing menjemput. Di mana saja anda berada.
Lael meskipun hasil perselingkuhan, namun ia adalah hasil cinta Astrid dan Randy. Ia bukan hasil pemerkosaan atau pelecehan seksual oleh Randy ( Ingat Daud dan Batsyeba. 2Sam 11:14-15). Meskpun dimulai dari sebuah kisah buruk namun, lahirlah Pemimpin Bijaksana.
"Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing" (Kis 12:23)
Matani, 28 Desember 2021✍
(Pena Keadilan & Kebenaran)
0 Comments