Kepada yang terhormat seluruh rakyat Indonesia di mana saja anda berada. Saya menulis surat ini dari lubuk hati yang paling dalam sekadar sebagai penyadaran budaya politik berhadapan dengan realitas yang kamu semua alami.
Rakyat yang terkasih, negeri kita sudah berjalan dengan di atas pijakan sendiri selama 76 tahun. Dan 24 tahun lagi, tepat pada 17 Agustus 2045, negara kita merayakan satu abad kemerdekaan.
Namun sebelum melanjutkan surat ini, izinkan saya menyampaikan rahasia Jepang sehingga ia bisa menjadi begitu maju dan kuat di segala lini kehidupan untuk kawasan Asia.
Kemajuan Jepang tidak terlepas dari "Restorasi Meiji" sebuah restorasi di mana Kaisar Meiji mengutus 50 orang hebat belajar di luar negeri.
Setelah 70 tahun, Restorasi Meiji, Jepang dengan enteng menguasi Asia dengan gelar "Macan Asia." Tentang Jepang, cukup sampai di sini.
Pertanyaan untukmu seluruh rakyat, mengapa sudah 76 tahun, kamu masih miskin ektrim? (5 Kab "di" NTT).
Mengapa sudah 76 tahun kamu masih mengemis di Luar Negeri? Menjadi TKI/TKW dan pulang dalam keadaan tak bernyawa. Sementara kekayaan alam begitu melimpah ruah.
Mengapa sudah 76 tahun, kamu kesulitan mendapat akses kesehatan dan pendidikan yang layak?
Mengapa sudah 76 tahun, masih ada sekolah yang beratap daun dan berlantai tanah?
Mengapa sudah 76 tahun kamu masih mengamen dan meminta-minta?
Mengapa sudah 76 tahun kamu kesulitan air bersih. Air bersih adalah kebutuhanmu yang paling vital dan tidak boleh diperdagangkan sebab air adalah nyawamu sendiri.
Mengapa sudah 76 tahun masih banyak daerah terisolasi? Sementara Kepala Desa, Bupati, DPR, Gubernur dan Presiden terus dipilih setiap lima tahun dalam kurun waktu 76 tahun.
Jokowi hampir selesai masanya dan siapakah yang akan melanjutkan pembangunan yang belum rampung?
Kepada seluruh rakyat Indonesia di masa saja anda berada, dua tahun lagi kita akan memilih pemimpin dan wakil rakyat yang baru. Pilihan bukan karena "serangan fajar" tetapi karena kulitas hidup dan bukti kerja yang nyata dari figur yang kita pilih.
Rakyat yang terkasih, seharusnya kamu kaya sebab wakil raykatnya kaya-kaya. Rakyat, seharusnya kamu yang disembah bukan kamu yang menyembah di wakil rakyat. Mereka adalah wakilmu.
Rakyatku mengapa kamu selalu kalah dari wakilmu jika berhadapan dengan hukum? Mengapa kamu selalu menjadi korban ketidakadilan?
Rakyatku seharusnya kamu yang lebih kuat karena jumlahmu lebih banyak dari wakil dan pemimpinmu.
Rakyat yang saya kasihi, mulai saat ini dan yang akan datang, pilihlah pemimpin yang berjuang untukmu dan bukan untuk dirinya sendiri.
Kamu semua harus kuat menahan godaan "Serangan Fajar" sebab nikmatnya sehari dan kecewanya selama lima tahun.
Rakyatku gunakan akal budimu secukupnya dalam memilih pempimpin. Jangan tergiur dengan uang kampanye karena itu uangmu yang ia tampung demi mendapat suaramu lagi.
Pilihlah pemimpin yang mengutamakan kesejahteraanmu sehingga kamu tidak mengemis lagi dan mengamen di jalan-jalan.
Pilihlah pemimpin yang santun dalam tindakan dan kata-kata. Karena kamu semua bukan orang bodoh.
Hindaril pemimpin yang lekas menghina dan merendahkan martabatmu. Pilihlah pemimpin yang tahu cara masuk ke dalam budaya dan tradisimu.
Rakyatku, kamj harus memilih wakilnya yang mengutamakan kesejahteraanmu bukan kesenangan pribadi atau kesejahteraan "simpanan dan isteri orang".
Media yang kamu gunakan saat ini, gunakan pulah untuk menilai sosok dan figur pemimimpin ideal. Agar kamu tidak ditindah oleh birokrasi yang berbelit-belit.
Pilihlan pemimpin yang bijak bukan pemimpin diktator dan penindas.
Rakyatku, kita sudah mengadakan pergantian pemimpin dan wakil rakyat beberapa kali tetapi kamu semua tetap bodoh, miskin dan melarat.
Mari kita manfaatkan media yang ada untuk menjaring pemimpin berkualitas baik dalam pembicaraan maupun dalam tindakan.
Mari kita turunkan rakyat dari Penyaliban kaum elit politik yang menindas.
Atas Nama Rakyat Jelata Yang Tertindas Kusampaikan limpah terima kasih telah membaca surat ini. Semoga Rakyat menjadi lebih bijak memilih pemimpin dan wakilnya.
Matani, 30 November 2021⚘
0 Comments