Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Memento Mori: Finalitas Manusia

 

Dokpri( Taman kebangkitan)

Kematian! Satu momok yang menakutkan. Banyak orang berusaha menghindarinya dengan mengkonsumsi  makanan dan minuman yang sehat serta olah raga yang teratur. Namun tiada yang tahu kapan dan di mana maut menjemput.

Setiap hari selalu saja ada  berita kematian baik karena sakit, penuaan maupun kecelakaan maut yang menghiasi beranda ponsel dan kita pun menulis "RIP dan turut berduka cita".

Banyak keluarga kehilangan sanak saudara mereka oleh karena maut yang menerpa setiap orang tanpa batasan usia.

 Kematian disambut dengan tangisan karena yang menyudahi ziarah adalah orang-orang yang amat disayangi. Begitulah realitas manusia di hadapan kematian.

Memento Mori

Frasa Memento mori, merupakan frasa bernas  dan  bernyawa. Frasa ini digunakan para rahib abad pertengahan untuk mengingatkan sesama tentang akhirat.

"Memento Mori" : Ingatlah kematianmu. Seolah ini "warning" untuk berwaspada dalam bertindak dan berkata-kata.


Frasa ini mengingatkan manusia untuk berhati-hati dalam melangkah. Sebab, semua akan berakhir. 

Kematian menjadi momok. Ia menakutkan dan dibenci banyak orang. Teknologi pun tak mampu membendungnya untuk mengekalkan hidup manusia. Kekekalan badani manusia adalah absurd. Atau, manusia yang kekal adalah tidak masuk akal.

Di sini finalitas manusia dimaknai. Segalanya akan berakhir dan manusia harus siap menerimanya kapan dan di mana saja, entah siap ataupun tidak siap, kematian datang tanpa diduga.

Memento mori suatu kajian filsafat tentang finalitas manusia. Kematian menjadi penanda akhir. Ia seperti polisi yang menakutkan. 

Tentang kematian, St. Fransiskus Assisi mengungkapkannya dengan kata "maut" dan memuji Tuhan sambil berdoa:

"Terpujilah Engkau, Tuhanku,

karena Saudari kami Maut badani,

daripadanya tidak akan terluput

insan hidup satu pun.


Celakalah mereka

yang mati dengan dosa berat;

berbahagialah mereka

yang didapatinya setia pada kehendakMu yang tersuci,

kerena mereka takkan ditimpa maut kedua" (Gita Sang Surya).

Memento Mori sebuah faksitas finalitas manusia. Selalu siap kapan dan di mana saja, baik tua maupun muda.

Siap sedia selalu setiap saat. 

Matani, 6 November 2021

Post a Comment

0 Comments