Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kesehatan Reproduksi ( Goresan Hari Kesehatan Nasional ke-57)

 

Avitalia Health

Manusia dilahirkan dengan organ tubuh yang unik dan khas dan saling melengkapi. Kekhasan dan keunikan organ-organ tubuh manusia terletak pada fungsinya di mana kita tidak bisa mengatakan bahwa kepala lebih berharga dari kaki atau mata lebih berharga dari tangan atau telinga lebih berharga dari betis. Pada dasarnya semua organ tubuh manusia mempunyai tugas dan fungsi yang khas bagi kehidupan  manusia.

Dari semua anggota tubuh yang dimiliki manusia, salah satu yang sangat berperan penting dalam hidup manusia demi melanjutkan keturunan adalah alat reproduksi. Baik perempuan maupun laki-laki sama-sama mempunya alat reproduksi. Namun yang sangat rentan terhadap  penyakit adalah alat reproduksi perempuan. Jika tidak perempuan mengandung dan melahirkan di bawah umur, akan sangat berpotensi terjadinya gangguan kesehatan reproduksi.

Fenomena pernikahan anak usia sangat berdampak pada kesehatan reproduksi anak perempuan. Bahkan data terbaru selama pandemi memperlihatkan pernikahan dini anak perempuan sangat tinggi dan ini membahayakan   alat reproduksinya. Menurut data Kompas Selasa 12 Oktober 2021, saat peringatan Hari anak Perempuan Sedunia yang jatuh setiap tanggl 11 Oktober, dari data yang dikeluarkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahwa angka pernikahan dini selama pandemi melonjak.

Bahkan pernikahan usia dini dipicuh oleh pandemi di mana segala aktivitas di sekolah dibatasi dan juga kondisi ekonomi bisa memicu hal ini. Bahkan data BKKBN menunjukan bahwa presentase kehamilan tidak diinginkan di Indonesia, pada tahun 2020 mencapai 20,3% sedangkan yang ditargetkan pemerintah adalah 17,5%.

Kesehatan reproduksi perempuan lebih rentan daripada laki-laki. Perempuan yang menikah pada usia dini akan berdampak pada proses persalinan yang bisa menyebakan kematian pada ibu atau anak yang dilahirkan.

Pemerintah dalam hal ini Wahana Visi Indonesia Program  perlindungan anak, mendorong seluruh elemen masyarakat untuk menggaungkan kampanye TOPERAK: Tolak Pernikahan Anak dan Katakan Tidak! Pada Usia Anak. Pemerintah dan gereja perlu bekerja sama untuk mencegah terjadinya pernikahan usia dini.

Dengan menjaga terjadinya pernikahan dan kehamilan usia dini, kita telah menyelamatkan anak-anak dari bahaya yang mengganggu alat-alat reproduksinya.

Selamat Hari Kesehatan Nasional. Basodara Dong, Jang Kas kendor Untuk Sehat! Jang Lupa Pigi Vaksin Aistu Cuci Tangan deng Pake Masker.🇲🇨🌱

Post a Comment

0 Comments