Dokprib |
Kita sedang berada di era "all in one" semua di dalam satu yakni HP. Teknologi ponsel telah menguasai seluruh aspek kehidupan manusia.
Salah satu perubahan pola laku manusia yang sedang kita hadapi adalah "sibuk dengan hp masing-masing." Kesibukan ini kita kenal dengan "alone together" menyendiri dalam kebersamaan.
Teknologi ponsel telah mengubah dunia menjadi sempit. Dunia yang kita hadapi saat ini terperangkap dalam layar hp. Nilai kebersamaan mulai redup di kalangan masyarakat seperti duduk dan nonton bersama.
Ketika ponsel belum secanggih saat ini, pengaruh tv swasta dalam menghibur seluruh masyarakat Indonesia terasa begitu berjasa dan indah.
Awal era tahun 2000-an, tv swasta menghadirkan begitu banyak tayangan yang inspiratif dengan tingkat sensor yang tinggi sehingga tidak semua hal dipertontonkan.
Ketika Nokia senter masih menguasai pasaran dunia, penggunaan hp tidak secandu saat ini sebab, fungsi hp kala itu sebatas sms, telpon, senter dan game ular.
Saat itu belum banyak aplikasi yang kita temukan dalam hp. Televisi, radio dan lain-lain masih dalam bentuk perangkat keras sehingga untuk menonton, orang harus mematikan hp.
Apa yang terjadi saat ini? Ketika Ponsel pintar keluaran terbaru berhasil menggusur dan menggeser nokia, maka kebiasaan nonton bersama perlahan menghilang.
TV, Radio, jam dan tape kini dijadikan sebagai sebuah aplikasi dalam hp android di mana untuk menonton apa saja tidak perlu membuka tv atau mau mendengar radio tidak perlu mencari radio, untuk membaca berita tidak perlu mencari koran. Semua tersedia di dalam hp "all in one".
Ini adalah tantangan bagi kita ketika semua hal dijadikan aplikasi. Dengan itu, nilai kebersamaan menjadi langka dan tontonan dalam ponsel pun tak terkontrol sensor.
Tulisan ini merupakan sebuah nostalgia tentang sebuah sinetron TV swasta, Bunga di Tepi Jalan yang sangat menarik hati kaum muda dan anak-anak remaja medio 2000-an. Kala itu belum ada hp android yang bisa kita tonton tanpa membuka tv.
Sinetron Bunga di Tepi Jalan merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan di RCTI mulai 21 Februari 2005 hingga 27 Maret 2006. Pemain utama di sinetron ini ialah Alyssa Soebandono, Fauziah Alatas, Aiman Ricky, Mieke Wijaya, dan masih banyak lagi.
Jumlah episodenya adalah 58. Lagu sountracknya diisi oleh Sheila on 7 yang mengadaptasi gubahan lagu Koes Plus yang berjudul sama dengan sinetronnya.
Rayhan (Krisna Mukti) dan Tania (Moudy Wilhelmina) hidup bahagia bersama Roby (Fuad Zulkarnain) anak semata wayang mereka.
Tari (Ira Wibowo) istrinya yang lain sebelum meninggal meitipkan anak semata wayang mereka Bunga (Alyssa Soebandono) kepada Rayhan. Tania merasa dibohongi selama bertahun - tahun oleh suaminya.
Semakin sering Rayhan meninggalkan rumah, semakin sering Bunga diperlakukan buruk. Hanya kalung pemberian mendiang ibunya yang kerap menyelamatkan bunga.
Nostalgia tentang masa-masa indah ketika hp android belum mengambil alih porsi hidup manusia. Satu-satunya hiburan adalah berkumpul untuk menonton layar TV secara bersama.
Sumber: Wikipedia
0 Comments