dipersip.riau.go.id |
Hari ini, secara nasional,
kita mengenang tragedi gerakan 30 September 1965 yang menewaskan tujuh perwira Angkatan
Darat dan jutaan nyawa rakyat sipil yang diduga berafiliasi dengan partai komunis. Catatan
suram gerakan 30 September meninggalkan beberapa misteri yang belum
terpecahkan.
Perang melawan komunisme
sudah dimulai di Madiun pada tahun 1948, setelah kaum komunis memberontak
terhadap pemerintah karena jatuhnya kabinet Amir Syariffudin. Usaha Komunis mencari simpatisan di Indonesia
berbuah baik pada pemilu tahun 1955.
Dalam pemilihan umum pertama
tahun 1955, Partai Komunisme mendapat posisi keempat dalam parlemen dengan
perolehan suara 16,47% suara nasional. Ini menunjukan bahwa komunisme juga dicintai oleh rakyat Indonesia bahkan pada pemilihan Dewan Daerah tahun 1957,
Komunisme meraih kemenangan besar. Keberadaan komunisme di Indonesia tidak mengganggu
stabilitas politik nasional kala dipimpin Soekarno.
Soekarno dengan gelar “Presiden
Seumur Hidup” menjalin kemesraan dengan Cina, Uni Soviet,
Vietnam Utara dan Korea Utara, dan ini
adalah jalan untuk memberi ruang gerak
bebas bagi pergerakan komunisme di
Indonesia, sehingga pada tahun 1956 secara resmi ia menggandengkan tiga unsur
yang berbenturan; Nasionalis, Agamais dan Komunis: Nasakom.
tribunnewwiki.com |
NASAKOM:
Kekeliruan Soekarno
Nasakom adalah konsep demokrasi yang
dicetuskan oleh Soekarno selama masa kepemimpinannya yang dikenal dengan
Demokrasi Terpimpin. Nasakom merupakan ciri khas dari demokrasi terpimpin. Demokrasi
ini dicetuskan sebagai bentuk baru dari demokrasi parlementer yang berlaku sejak pemilu 1955.
Pada tahun 1956, dengan
bantuan militer, Soekarno mengubah sistem demokrasi parlementer menjadi
demokrasi terpimpin dengan memasukan tiga faksi besar yakni kaum Nasionalis, Kaum Islam dan Komunis.
Konsep Nasakom sudah
dicetuskan Soekarno sejak tahun 1927 sebagai roh perjuangan bangsa-bangsa Asia guna
mengusir penjajah Belanda. Namun di balik semangat nasakom terselib satu
kekeliruan besar Soekarno terhadap Pancasila.
Nasakom
Berseberangan Dengan Pancasila
Adalah mustahil
menggabungkan agama dan komunis dalam semangat bangsa. Nasakom jelas-jelas
bertentangan dengan semangat Pancasila khususnya sila pertama tentang Ketuhanan
yang Mahaesa. Sedangkan komunisme sangat
menegasi adanya ketuhanan. Bagaimana bisa agama dan komunisme bisa diterapkan
bersamaan dalam negara.
Kekeliruan ini, menjadi modal dasar untuk mengkudeta PKI pada 1965. Peristiwa kudeta komunisme Indonesia kemudian dikenal dengan gerakan 30 September 1965 atau lazim dikenal
dengan G30S/PKI. Gerakan ini menjadi titik balik perjuangan bangsa untuk bebas
dari paham komunisme.
Sejak saat itu, PKI dinyatakan sebagai partai terlarang dan nilai-nila
Pancasila diamalkan secara keras selama periode kepemimpinan Soeharto yang
dikenal dengan Orde Baru dalam semangat Demokrasi Pancasila untuk menggantikan
Demokrasi Terpimpin yang berhaluan komunisme sebagaimana yang tertera dalam
Nasakom; Nasionalis, Agamais dan komunis.
0 Comments