Bp.blogspot.com |
Saya sangat tertarik merenungkan bacaan kedua hari ini, Minggu 12 September 2021 dari Surat Yakobus 2:14-18.
Dalam surat tersebut, Rasul Yakobus menyinggung soal iman dan perbuatan. Dan basis tulisan ini ada pada ayat 17: "Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati".
Rasul Yakobus menekankan cara pengungkapan iman dalam perbuatan yang nyata. Di sini, titik soal perdebatan Gereja Katolik dan Gereja Protestan selama berabad-abad.
Gereja Protestan menolak perbuatan baik dalam memperoleh keselamatan, sebab keselamatan datang oleh rahmat dan iman kepada Yesus Kristus. Bagi mereka, iman saja sudah cukup (Sola Fide).
Yak 2:17 vs Gal 2:16?
Gereja Kristen Protestan tetap pada pendirian "Sola Fide". Artinya adalah bahwa perbuatan baik manusia tidak diperlukan untuk memperoleh keselamatan.
Akan tetapi ungkapan "Hanya Iman", masih menjadi perdebatan di dalam kalangan Gereja terkait asal usul biblis frasa "hanya iman".
Rm. Hari Kustono, Pr menjawab pernyataan ini dengan sangat baik. Berikut ini adalah ulasan singkat Rm. Hari Kustono:
"Dalam bahasa Yunani dikatakan demikian: “ou dikaiouthai anthropos ex ergon nomou ean me dia pisteos Iesou Christou“. Arti harafiahnya: “manusia tidak dibenarkan karena pekerjaan-pekerjaan hukum tetapi (kecuali) melalui (oleh karena) iman akan Yesus Kristus.”
Dalam bahasa Inggris memang tidak ada ungkapan “only” yang bisa diterjemahkan “hanya”. Beberapa terjemahan Inggris memakai “but by the faith“.
Bahasa Latin memakai ungkapan “nisi per fidem” artinya “jika tidak melalui iman” atau “kecuali melalui iman”.
Bahasa Jerman (EIN) memakai “sondern durch den Glauben” artinya “melainkan melalui iman” atau “tetapi melalui iman”. Memang terjemahan pada umumnya tidak serta merta harus memakai kata “hanya”.
Terjemahan Perancis memang memberi nuansa seperti itu, karena edisi bahasa Perancis (TOB) memakai ungkapan “mais seulement par la foi” yang artinya “tetapi hanya oleh iman” (but only) (Katolisitas.com).
Satu pertanyaan yang sempat terlintas. Dari mana asal usul terjemahan "Hanya Iman" dalam Gal 2:16 oleh Lembaga Alkitab Indonesia? Apakah dari Bahasa Prancis? Tidak! Rujukan kita adalah Bahasa Latin dan Yunani.
Setelah melihat ulasan di atas, bagaimana kedudukan Yak 2:17 berhadapan dengan Gal 2:16? Apakah kedua ayat ini saling bertentangan satu dengan yang lain?
Tentu tidak! Karena setiap tulisan yang ada dalam Kitab Suci sudah dikanonkan dengan baik dan setiap bagian tidak menegasi bagian yang lain.
Titik Temu
Mari kita temukan benang merah Sola Fide Gereja Protestan dan Iman dan Perbuatan baik Gereja Katolik. Apakah hanya iman atau iman dan perbuatan juga.
Kedua Surat ini ditulis dalam kurun waktu "pengejaran" terjadap orang Yudeo Kristiani. Pengejaran tersebut didasarkan pada ketidaktaatan para Jemaat Kristen awal terhadap praktek Hukum Taurat.
Istilah "perbuatan" dalam Gal 2:16 adalah perbuatan menjalankan Hukum Taurat. Akan tetapi Paulus mengajarkn bahwa Yesus Kristus dalah kepenuhan Hukum Taurat. Maka beriman kepada Yesus sudah cukup tanpa harus menjalankan perintah Taurat.
Lantas, situasi apa yang dihadapi oleh Rasul Yakobus dalam suratnya? Iman tanpa perbuatan seperti apa yang dimaksudkan dalam tulisannya?
Tulisan St. Yakobus merupakan Surat Katolik, yang ditujukan kepada semua jemaat Kristiani. Namun, pada awal kekristenan, Gereja masih dikuasai oleh orang-orang etnis Yahudi yang kental dengan Hukum Taurat.
Kelompok Yahudi Kristen masih memegang konsep lama tentang iman. Bahwa iman yang benar adalah menjalankan Hukum Taurat. Karena situasi inilah Rasul Yakobus menulis demikian.
Bahwa praktek Hukum Taurat tidak memihak kemanusiaan. Orang-orang Yahudi lebih taat Taurat daripada menolong manusia. "Hukum untuk manusia bukan manusia untuk hukum". Perbuatan yang dimaksudkan Yakobus adalah iman yang hidup seperti yang dilakukan oleh Yesus.
Perbuatan-perbuatan Yesus selama pewartaan-Nya adalah iman yang hidup. Dan Rasul Yakobus menginginkan iman seperti yang dikerjakan oleh Yesus dan bukan semata-mata iman karena menjalankan Hukum Taurat.
Jadi baik Gal 2:18 maupun Yak 2:17, sama-sama merujuk pada maksud yang sama yakni tentang beriman kepada Yesus. Iman itu ditunjukan dengan melakukan apa yang dilakukan oleh Yesus.
Jadi, konsep Sola Fide pertama-tama adalah persoalan terjemahan. Sebab, di dalam teks asli Yunani, tidak dituliskan tentang kata "hanya iman".
Lalu perbuatan yang dimaksudkan Yakobus adalah melakukan semua perintah Yesus yang termaktub dalam tertinggi: Hukum Cinta Kasih. Sebab tidak cukup hanya berseru " Tuhan, Tuhan".
Semoga kita beriman dengan pikiran, perasaan dan perbuatan kita agar iman yang kita hayati benar-benar membawa semua orang pada keselamatan dan kekudusan gereja serta kemuliaan Allah.✍
0 Comments