Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Taliban "Bellum Omnium Contra Omnes"

 

 

liputan6.com

Dua  buku Thomas Hobbes Leviatan dan Libertas  menggambarkan situasi manusia dalam kehidupan masyarakat. Pribahasa Latin Bellum Omnium Contra Omnes sering digunakan Hobbes dalam tulisannya. Situasi manusia tanpa perang merupakan keadaan di mana hak-hak setiap warga dijamin.

 Manusia dalam dirinya tidak mempunyai kemauan untuk perang tetapi karena keinginannya meraih apa yang baik, maka perang menjadi satu tuntutan naluriah untuk mewujudkan mimpi itu dengan kekerasan fisik.

 Perang semua melawan semua merupakan situasi di mana hasrat untuk meraih apa yang diinginkan tinggi. Maka, perang menjadi satu ajang pertunjukan untuk mengenyahkan yang tidak kehendaki agar mimpi yang dikejar bisa terwujud.

tribunnews.com

Taliban belum absen dari panggung sejarah. Setelah 20 tahun dibungkam, kini ia bangkit lagi dan menunjukan tajinya dalam sejarah Afganistan. Mimpi mereka untuk meraih yang baik selama beberapa tahun terwujud namun, kemudian dibungkam lagi. Keberhasilan mereka mengusir Uni Soviet membawa kelompok ini dengan mudah mengambil alih negara.

Taliban merupakan kelompok Islam garis keras yang menerapkan hukum-hukum Islam secara kaku dan melarang perempuan di atas 10 tahun untuk bersekolah dan larangan menyanyi bagi perempuan umur 12 tahun ke atas.

Pembentukan awalnya mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat tahun 1994. Dua tahun kemudian kelompok ini merebut pemerintahan dan menduduki  negara selama lima tahun. Selama memimpin Afganistan, kelompok Taliban bermesraan dengan Al-Qaeda.

tribunnews.com

Peristiwa bom di World Trade Center Kota New York 11 September 2001, menjadi  titik awal permusuhan Taliban-Amerika Serikat. Pengejaran dan pemburuan Taliban dimulai sejak kisah pelarian dan persembunyian Osama Bin Laden di balik tirai Taliban. Namun dalam  waktu yang singkat, Afganistan berhasil dikuasai oleh Amerika Serikat.

Sejak tahun 2001, pemerintahan Afganistan sokongan Amerika Serikat menguasai kembali seluruh wilayah yang dikuasai Taliban. Namun, kisah itu harus berakhir lantaran penarikan pasukan Amerika Serikat dan NATO dari Afganistan pada tanggal 1 Mei 2021.

Penarikan pasukan bertujuan untuk mengakhiri perang abadi Afganistan. Namun, penarikan ini menjadi petaka. Dalam kurun waktu tiga bulan, Taliban berhasil merebut kembali pemerintahan tanpa pertempuran pada Minggu (15 Agustus 2021).

liputan6.com

Ketika Ibukota Kabul jatuh ke tangan Taliban  Presiden Afganistan Ashraf Ghani  memilih untuk melarikan diri ke Tajikistan dengan sejumlah uang penuh di mobil. Alasan kepergiannya adalah untuk menghindari pertumpahan darah di Afganistan. 

Tujuan Taliban tercapai setelah dibungkam 20 tahun. Para pasukan Taliban kini menguasai istana dan bersiap untuk mengumumkan bentuk pemerintahan yang baru. Taliban sendiri berarti "pelajar".

Perang semua melawan semua dalam panggung sejarah Afganistan menjadi catatan suram. Taliban dibentuk untuk melawan Uni Soviet, lalu pemerintah dan kemudian Amerika Serikat. Di balik kesuksesan Taliban menguasai pemerintahan, China  berencana membangun kerja sama.

Afganistan telah terperangkap dalam permainan Amerika Serikat dan China. Dan negara ini telah jatuh dalam Bellum Omnium Contra Omnes; Perang semua melawan semua!

Post a Comment

0 Comments