Facebook.com |
Jalan cerita setiap orang berbeda. Ada yang penuh liku namun kemudian berjumpa dengan jalan yang lurus. Ada yang jalannya mulus namun di akhir pertandingan hidupnya cukup memprihatinkan. Ada banyak kisah dan cerita tentang orang-orang baik yang meninggalkan dunia ini dengan cepat.
Lantas, apakah Tuhan tidak adil? Rancangan Tuhan tidak dapat diselami oleh akal budi manusia. Hari ini, Jumat, (23/04/2021) Saudari Angelista Maria Olla atau yang biasa disapa Ista Olla
menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Bayangkara.
Kepergiannya meninggalkan duka yang amat dalam bagi keluarga besar Olla terlebih khusus Bapa Frans Olla dan Mama Sinta Boifala, dan juga Orang Muda Katolik St. Kristoforus Matani. Gadis pendiam yang ramah dan sopan pergi dengan cepat.
Penyakit tumor yang
dideritanya membuatnya tidak bertahan lama di bumi. Apakah ini kutukan? Jelas tidak! Sebab manusia tidak pernah menyelami misteri kehidupan selain Allah sendiri.
Gadis sahaja kelahiran 10 September 1996 telah mengakhiri ziarah hidupnya dengan perjuangan yang cukup panjang. Setelah menyelesaikan operasi tumor ia harus menghembuskan nafas terakhir dan ia telah menyelesaikan pertandingannya di muka bumi dengan baik.
Kematian bukanlah akhir
dari sebuah perjalanan hidup. Anak ketiga dari Bapa Frans Olla telah memilih
menjadi anak Allah dengan tekun mengikuti Perayaan Ekaristi.
Persiapan Matang
Di mata teman-teman OMK Matani, Ista
Olla adalah gadis pendiam yang sangat baik. Kebaikannya terlihat jelas dalam
keaktivannya di Gereja. Ia bergabung di OMK dan juga selalu mengikuti Misa
pagi. Alumnus SMA Negeri 4 Kupang dan juga Alumnus FKIP Matematikan UNDANA ini
telah menyiapkan bekal masa depannya dengan matang.
‘’Kenapa Tuhan ambil anak baik dari
katong (kita) kaka?’’ ungkap Ina Purab salah satu OMK Matani yang dekat dengan
almarhumah. Kematian tidak memandang siapa kita dan bagaimana kita. Namun yang
perlu disadari adalah bahwa hidup baik dalah untuk kehidupan yang kekal.
‘’Dia biasa rajin sekali pi (pergi) misa pagi’’ ungkap Hilga dengan nada sedih atas kepergian yang tidak disangka-sangka ini. Perayaan Ekaristi yang ia terima setiap hari adalah bekal bagi perjalanan hidupnya di akhirat.
Melalui Ekaristi, ia telah mengambil bagian
dalam misteri kematian dan kebangkitan Kristus. Semoga ia bangkit bersama-Nya, dan memperoleh tempat yang layak di sisi kanan Allah.
Kenapa Orang Baik Pergi Begitu Cepat?
Pertanyaan mengapa orang-orang baik
meninggal lebih awal. Pertanyaan ini tidak bisa dijawab seadanya. Perlu dikaji
secara mendalam dengan kaca mata iman. Bahwa orang baik lebih cepat meninggal
karena Tuhan tidak menginginkan dosa dan kejahatan menjamahnya.
Sementara mereka yang bergaul erat dengan dosa masih diberi ruang dan waktu untuk berbenah diri sebelum menghadap ajal hidupnya. Hidup ini adalah misteri yang tidak bisa dimengerti oleh akal budi manusia.
Kematian adalah kepastian yang akan dijumpai manusia di penghujung hidupnya akan tetapi cara dan bagaimana manusia meninggal
tiada insan yang tahu selain Tuhan.
Ista adalah pribadi tentang yang telah
menunjukan cintanya kepada kedua orang tuanya dengan meraih Sarjana FKIP
Matematika pada tahun 2019. Semua akan diperhitungkan oleh Tuhan dan semoga
salah dan dosanya diampuni dan amal baktinya diberkati Tuhan.
"Requiem Aeternam Dona Eis Domine et Requiescat In Pace" ( Berilah dia istirahat yang kekal Tuhan dan Istirahatlah dalam damai) Saudari Ista Olla
Matani, 23 April 2021
2 Comments
Terima kasih Fr. Jondry, CMF, tuk tulisan singkat ttg kehidupan umumnya dan khususnya dari gadis pendiam dan pencinta Ekaristi ini. Rest in Peace! Nona Ista Ola.
ReplyDeleteSama-sama..semoga kita juga selalu "Memento Mori: Ingatlah kematianmu"
Delete