Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Sebuah Cerita Cinta

 

sesawi.net

Renungan Hari Jumat Agung  2 April 2021, Pekan Suci

Bacaan I Yes 52:13-53:12

Bacaan II Ibrn 4:14-16.5:7-9

Bacaan Injil Yoh 18:1-19:42


Iman Kristen bermula dari nama seorang Pria Yahudi. Yesus orang Nazareth.  Kisah Cinta bermula dari Kabar Sukacita kepada Maria Ibunda-Nya. Dari sanalah tersiar kabar sukacita. Kelahiran dan kematian-Nya benar-benar berada di luar batas kemanusiaan. Lahir di kandang hina, wafat pun dengan cara hina. Namun semua tindakan ini semata-mata karena kasih-Nya yang besar kepada umat manusia. dari kisah penyaliban ini, ada satu nilai yang hendak dipelajari yakni memberi diri tanpa syarat. Kisah ini mengingatkan kita akan tiga jenis cinta yang sering dijumpai oleh manusia.

Ada dua alasan mengapa Yesus dihukum mati. Pertama, karena alasan Teologis. Alasan ini dikemukakan oleh orang-orang Yahudi. Karena Yesus dianggap menyamakan diri dengan Allah. Hal ini sangat bertentangan dengan teologi Yahudi. Hukuman yang pas untuk orang yang melanggar Hukum Taurat adalah hukum rajam. Setiap orang Yahudi yang kedapatan bersalah akan dirajam dengan batu. Namun mereka tidak mampu membunuh Yesus sebab orang Yahudi tidak bisa menghukum orang sebab yang berhak menghukum orang hanyalah kaisar. Sehingga alasan teologis bagi orang Romawi, tidak masuk akal.

Alasan kedua adalah politis. Yesus dijatuhi hukuman karena orang menganggap Yesus sebagai raja Yahudi. Hal ini sangat membahayakan diri-Nya sebab satu-satunya raja hanyalah kaisar. Dari alasan kedua inilah Yesus menanggung segala tuduhan. Pada zaman penjajahan Romawi, raja hanya diangkat oleh kaisar untuk ditempatkan di wilayah asalanya. Yesus dipandang sebagai raja dan hal ini sangat mengganggu Herodes raja wilayah. Sehingga dengan ini alasan menjadi jelas mengapa Yesus dihukum mati. Hukum gantung di salib hanya berlaku di kekaisaran Romawi sementara di Yahudi berlaku hukum rajam. Sehingga kematian Yesus sebenarnaya korban persaingan politik orang-orang Yahudi agar mereka tidak dibinasakan oleh orang-orang Romawi.

Setelah kebangkitan Yesus, refleksi Gereja perdana semakin Kristiani. Bahwa memang yang tampak pada indra kita bahwa Yesus dihukum mati karena Ia adalah raja dan Putera Allah namun jauh melampaui itu semua, wafat Yesus adalah bentuk penebusan bagi dosa-dosa dunia. Yesus memikul semua dosa manusia. dengan wafat-Nya Yesus telah memenangkan semua bangsa menjadi murid-Nya. Seandainya drama penyaliban ditiadakan, maka cerita hari ini lain.


Post a Comment

0 Comments