Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Makan Bersama Sebagai Ungkapan Cinta

 

batam.tribunnews.com

Renungan Hari Kamis Putih  1 April 2021, Pekan Suci

Bacaan I Kel 12:1-8,11-14

Bacaan II 1Kor 11:23-26

Bacaan Injil Yoh 13:1-15


Kebutuhan yang paling vital dalam kehidupan manusia adalah makan dan minum. Tanpa dua hal ini, segala kehidupan akan terjadi kemacetan. Di dalam ilmu filsafat, dijelaskan bahwa dalam hidup ini ada dua jenis bangunan kehidupan. Baguang atas dan bangunan bawa. Yang tergolong dalam bangunan bawa adalah ekonomi dan yang menjadi bangunan atas adalah sosial budaya, politik, agama dan pendidikan. Jika bangunan bawa kuat maka secara otomatis, bangunan atas pun kuat. sehingga yang menjadi pokok persolaan mengapa orang pindah agama, menjual diri, membunuh semuanya ini terjadi karena desakan dari bangunan bawa yakni persoalan ekonomi.

Sehingga jika orang sudah mapan secara ekonomi, maka ia tidak akan menjual diri, atau pindah agama dan lain sebagainya. Dari semua fenomena sosial yang ada, perkara makan dan minum adalah perkara yang sangat sensitif. Jika tidak mendapat makanan, maka akan timbul banyak cara untuk bisa mendapatkan makanan. Oleh sebab itu, jika orang hidup cukup dengan makanan maka kehidupan agama, politik dan sosial budaya akan teratur.

Dalam bacaan pertama hari ini dari Kitab Keluaran berbicara tentang Paskah pertama orang Yahudi di Mesir. Mereka diminta untuk menyembelih domba atau kambing dan darahnya dioleskan di depan pintu. Sebagai tanda bagi Yahwe untuk menghukum Mesir. Paskah Yahudi dilalui dengan makan bersama. Setiap keluarga yang tidak mampu harus bergabung dengan keluarga yang  lain dalam makan paskah bersama sehingga tidak boleh ada yang terbuang.

Di dalam bacaan kedua dari surat Rasul Paulus yang kedua kepada Jemaat di Korintus. Berbicara tentang perjamuan malam terakhir Yesus dan murid-murid-Nya. Bahwa Tubuh-Nya adalah makanan dan darah-Nya adalam minuman. Peristiwa ini merupakan peristiwa Ekaristi ketika umat beriman mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan. Dalam bacaan Injil kita mendengar bahwa saat mereka sedang makan bersama, Yesus membasuh kaki mereka sebagai tanda kasih yang sempurna. Yesus mengajar banyak hal dari makan bersama. Ketika orang makan bersama di sana ada sukacita. Setiap perumpamaan Yesus tentang Kerajaan Allah selalu dikaitkan dengan perjamuan pesta. Hal ini mau menyimbolkan sukacita dalam makan bersama.

Ketika orang makan di sana ia merasakan kasih Tuhan yang nyata. Setelah orang makan dan kenyang, mereka akan pergi dan mewartakan kabar sukacita kerajaan Allah kepada semua orang. orang harus makan dahulu sebelum ia melakukan sesuatu misi yang dipercayaakan kepadanya. Perayaan Ekaristi adalah perayaan sukacita kita menimba kekuatan dari Tubuh dan darah Kristus. Ekaristi menjadi puncak dan sumber kekuatan iman Kristen. Oleh sebab itu setiap orang beriman harus menyatap Tubuh dan darah Kristus sebagai kekuatan iman.

Post a Comment

0 Comments