Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Uskup Emeritus, Mgr Anton Pain Ratu, SVD, Pastor Bonus & Ama Alekot



Sabtu, (6 Januari 2024), pukul 10:15 Wita, Uskup Emeritus Atambua, Mgr Anton Pain Ratu, SVD menghembuskan nafas  terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah  Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua. Kepergiannya meninggalkan pilu yang mendalam bagi Gereja khususnya Keuskupan Atambua dan Tarekat Maranatha, lantaran, empat hari sebelumnya. Selasa ( 2 Januari 2024), Yang Mulia masih memberi nasehat kepada semua orang untuk setia baik setia dengan iman maupun setia pada tugas yang bertepatan dengan momen ulang tahunnya yang ke 95.

Uskup Emeritus adalah Seorang anggota Serikat Sabda Allah ( Misionaris) terus berkarya hingga usia senjanya. Meskipun sudah menua dalam umur ia masih aktif membaca, menulis dan berolahraga. Bahkan ia masih memimpin Perayaan Ekaristi Natal 25 Desember 2023 di Paroki Kristus Raja Haumeni, yang cukup jauh dari kediamannya di Bitauni. Kenangan Natal di Paroki Haumeni di mana Ia sendiri mekarkan  40 tahun yang lalu menjadi Natal terakhir sebelum ia menutup usia di pekan pertama tahun 2024.  Putera terbaik Lamawolo, Adonara, Flores Timur, telah memberikan diri seutuhnya demi iman di Tanah Timor.

 Kematian adalah suatu keniscayaan. Siapa pun dia, apa pun jabatannya, ia pasti akan mengalami maut badani agar memperoleh kehidupan baru dalam kebangkitan roh. Yang Mulia Mgr Antonius Pain Ratu SVD telah melewati tuju masa dalam hidupnya sebelum keniscayaan maut menjemputnya. Ia telah menyelesaikan hidupnya dalam balutan kesetiaan yang mendalam. Kepergiannya tidak akan menghapus jejaknya sebagai gembala yang baik sebagaimana yang telah ia abadikan di hati umat Keuskupan Atambua dan para anggota Tarekat Maranatha yang ia dirikan di dalam Gereja.

  Uskup Emeritus wafat di usia yang relatif tua yakni 95 tahun, empat hari.  Yang  Mulia akan merayakan 66 tahun usia imamatnya pada 15 Januari mendatang. Adalah suatu perjalanan panggilan yang panjang dan telah menjadi garam dan terang bagi dunia. Yang Mulia menerima urapan suci imamat pada 15 Januari 1958 oleh oleh Yang Mulia Mgr Gabriel Manek, SVD ( Alm) dengan motto tahbisan, “ Sungguh Aku Datang”(Ibr.10:7).  Antonius Pain Ratu adalah pemimpin spiritual Katolik berkharisma yang dilahirkan di kaki gunung Boleng tepat pada 2 Januari 1929 dari pasangan keluarga beriman Katolik nikah Suci Bapak Kosmas Kopong Liat ( Alm) ( kepala Suku Ratumakin) dan Ibu Maria Boli Beraya (almarhuma) . Uskup Anton adalah putera sulung dari tujuh orang bersaudara. Ia dididik dalam lingkungan iman Katolik yang murni dan ayahnya sangat giat dalam mendidik anak-anak dalam terang Injil meskipun buta huruf. Bagi Uskup Anton, ayahnya adalah misionaris awam sejati.

Uskup Anton Pain Ratu pendidikannya di SR Leworere (1936-1939) dilanjutkan ke Vervolgd School Larantuka, (1940-1942). Selanjutnya  Seminari Menengah Mataloko, Bajawa ( 1942-1950), Tahun Orientasi Pastoral sebagai calon imam Projo Vikariat Sunda Kecil ( Bali-Nusa Tenggara), lalu masuk Novisiat SVD 1951-1952 dan dilanjutkan ke Seminari Tinggi Ledalero, Maumere (1950-1958). Tahun 1952-1958 mengambil Filsafat dan Teologi dan mendapat urapan suci pada 15 Januari 1958 bersama empat rekan lainnya dan mendapat tahbisan Episkopal pada tanggal 21 September 1982 dan diangkat menjadi Uskup Atambua pada 3 Februari 1984  menggantikan  Mgr Theodor Van den Tilaart, SVD dengan motto, “Maranatha” ( 1Kor. 16:22).

Almarhum Uskup Emeritus adalah Pastor Bonus dan Ama Alekot

Pastor bonus adalah frasa Latin yang berarti “gembala yang baik”.  Mgr Anton Pain Ratu, SVD layak mendapat gelar pastor bonus. Sebab ia telah mengabdikan diri dan menjadi gembala yang baik bagi umat Keuskupan Atambua hingga pengunduran dirinya pada tahun 2007.  Ia telah menjadi pastor bonus di Keuskupan Atambua selama 23 tahun, dan tetap berada di Keuskupan Atambua bersama para susternya hingga usia senja. Selama menjadi Uskup Emeritus, ia tetap melayani Allah dalam kanjangan doa. Kini ia menikmati masa senjanya di Bitauni dengan merayakan Ekaristi setiap minggu, membaca, menulis, berolahraga dan berdoa pribadi. Hal inilah yang menjadi rahasia umur panjangnya.

Frasa Ama Alekot adalah kata Bahasa Dawan yang artinya adalah “Bapa yang baik”. Bagi orang Timor, Uskup Emeritus Anton Pain Ratu adalah Ama Alekot.  Gelar ini disematkan kepadanya karena kecintaannya pada misi di Timor hingga wafat tidak ada duanya. Hal ini karena setelah ditahbiskan menjadi imam Tuhan, ia ditempatkan di Paroki Sta. Maria Diangkat Ke Surga, Eban. Dalam waktu yang singkat, ia mempelajari budaya dan Bahasa Dawan sehingga  hasilnya dalam 6 bulan ia telah mampu berkhotbah dalam Bahasa Dawan dengan tingkat yang tinggi. Ia mendekatkan Injil dengan budaya dan bahasa daerah sehingga ia sangat dicintai umat.

Pastor Bonus dan Ama Alekot dalam Iman Dan Politik

Di samping menjalankan pelayanannya sebagai misionaris, Mgr  Anton Pain Ratu, SVD sewaktu imam,  pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten TTU selama 2 periode sejak tahun 1960. Dan kembali diangkat pada tahun 1970 setelah 4 tahun studi di Manila. Uskup berpeci merah selalu bersemangat dan telah menabur benih iman baik dalam dunia spiritual maupun politik. Bagi Mgr Anton SVD politik itu baik sejauh demi kepentingan rakyat. Uskup Anton memegang kendali dua dunia; Iman dan politik. Satu nilai yang mahal yang ia tanamkan dalam dunia politik adalah kejujuran dan pembangunan demi kesejahteraan rakyat.

 Berhadapan dengan situasi ini, akan muncul beragam pertanyaan dalam umat tentang Gereja, Klerus dan politik. Pertanyaan bagi kita apakah Gereja bisa ikut berpolitik ? Jawabannya; Bisa ! Karena gereja adalah himpunan umat atau  rakyat. Lalu pertanyaan selanjutnya; Apakah kaum Klerus (tertahbis) bisa ikut berpolitik ? Jawabannya telah diatur dalam Hukum Gereja yakni Kanon 287 paragraf 2: “ Janganlah mereka (Klerus) turut ambil bagian dalam partai-partai politik dan dalam kepemimpinan serikat-serikat buruh, kecuali jika menurut penilaian otoritas gerejawi yang yang berwewenang hal itu perlu untuk melindungi hak-hak Gereja atau memajukan kesejahteraan umum.

Gereja memang melarang tetapi larangan tidak mengikat secara absolut. Larangan  itu di satu pihak mempunyai kelonggaran karena alasan untuk melindungi hak-hak Gereja dan memajukan kesejahteraan umum. Oleh sebab itu Mgr Anton Pain Ratu saat masih menjadi imam, mendapat wewenang dari Uskup Atambua untuk berjuang demi kepentingan negara dan Gereja. Ia mengedepankan kepentingan rakyat dari pada mencari kekayaan semata. Dua periode di DPRD TTU, menjadi pembelajaran yang berharga bagi para politikus muda zaman ini untuk mengutamakan kepentingan umum bukan mencari nama dan menimbun harta. Politik itu baik sejauh demi kepentingan umum dan kesejahteraan rakyat. Uskup Emeritus telah menjadi ikon baru dalam politik “putih” yang mana ia berjuang untuk rakyat dan bukan untuk membangun politik dinasti demi kekayaan pribadi.

Banyak karya yang telah ia lakukan demi kemajuan iman umatnya. Selain dunia religius, ia mendirikan sekolah demi perkembangan akademik bagi umatnya. Karya-karyanya yang sangat terkenal adalah, pendirian Tarekat Maranatha pada 2 Februari 2005 bertepatan dengan hari hidup bakti,  dan pembangunan Seminari Tinggi St Mikhael Kupang. Serta sebuah SMK, di Bitauni, TTU. Mgr Anton Pain Ratu adalah orang yang berjiwa besar dan semangatnya tetap hidup kendati secara fisik tak lagi hidup.

Ia selalu berkanjang dalam doa. Benih-benih iman dan pendidikan dari orang tuanya sungguh tumbuh dan berbuah melimpah di Nusa Tandus Timor (NTT). Mgr Anton menjadi contoh dan teladan bagi kaum klerus, biarawan dan biarawati serta para politikus dalam menghidupi janji dan komitmen di hadapan Allah serta pelayanan demi kepentingan umum. Enam puluh enam tahun perjalanan imamat suci menjadi suatu contoh bagi generasi imam selanjutnya. Mari kita yang memilih jalan suci belajar dari Almarhum Mgr Anton Pain Ratu SVD yang tekun memegang  janji sehidup semati dengan Tuhan  hingga maut menjemput. Selamat jalan Yang Mulia. Jasamu akan selalu dikenang.  Requiem aeternam dona eis, Domine, et lux perpetua luceat eis. Requiecant in pace.  (Ya Tuhan berilah dia istirahat kekal dan sinarilah dia dengan cahaya abadi. Semoga ia beristirahat dalam damai).

 


Post a Comment

0 Comments