Anton Gomes di Penfui |
Nomen est omen: Nama adalah tanda. Setidaknya pepatah klasik Latin ini tetap terngiang di benak setiap orang tentang arti sebuah nama. Nama selalu melekat pada figur tertentu yang khas dan unik. Dan setiap orang mempunyai nama untuk bisa terbedakan dari yang lain.
Ada satu nama yang terlupakan. Nama itu adalah Antonio Gomes. Pasca referendum dan pergolakan Timor-Timur, ia memilih menetap di Napan.
Dalam kurun waktu 2000-2010, Anton Gomes menjadi figur yang berpengaruh dalam dunia tarik suara. Lagu-lagunya cukup melegenda dan terus terkenang di kalbu.
Saya ingat lagu ciptaannya yang cukup populer pada tahun 2000-an "Dansa Marsa". Lagu tersebut tidak pernah sepi dari pesta di MIOMAFO TIMUR kala itu bahkan TTU. Anton Gomes juga menyumbang suara untuk lagu ciptaan Frans Siki "Kol Aen Ana" yang sewaktu SD menjadi lagu pilihan jika ujian Seni Budaya.
Setelah belasan tahun berlalu, nama Anton Gomes meredup. Ia hilang dari panggung dunia hiburan ketika teknologi informasi dan komunikasi membanjir dengan aneka konten YouTube. Suara aslinya hilang ditelan badai zaman namun rekaman suaranya tetap tertempel di dunia Maya.
Anton Gomes, mutiara yang hilang dari Napan. Penyanyi dan pencipta lagu hilang di tengah membanjirnya para penyanyi dadakan yang sejam viral di dunia Maya. Ia terlupakan di dalam sejarah. Siapa yang sanggup mengembalikan keharuman namanya?
Anton Gomes, apa pun keadaannya saat ini, dia tetap menjadi mutiara hidup yang bersinar di masanya dan semoga ia boleh mendapatkan kembali kejayaannya yang hilang oleh gelora badai zaman. Tuhan berilah kesehatan baginya 🌹.
Matani, 03 Juni 2022✍️
0 Comments